skip to main |
skip to sidebar
Siapa dia??
Bermukaku tapi bukan aku
Berbadanku tapi bukan aku
Berhatiku tapi bukan aku
Kalau dia aku, lalu siapa aku??
Kulit berlumur darah merah kehitaman pekat
Baju terkoyak dengan celana tercabik
Badan remuk hampir tak berbentuk
Hmm, coba kuingat
Pagi ku bawa motor hendak mengisi bensin
Menuju pom bensin jalan Juanda
Saat belok tak kulihat belakang
Suara keras, logam beradu logam
Kecelakaankah aku??
Bodoh, SIM ku tak ada gunanya
Polisi izinkan aku ke jalan,
tapi tidak malaikat maut
Andai ada SIM dari surga
Tak akan begini jadinya
Hei, tampan juga aku dengan setelan jas itu
Peti berhiaskan warna emas
Kilau-berkilauan
Tumpukan bunga, puluhan warna
Kemewahan untuk kematianku
Hilang
Akhirnya peti matiku hilang
Timbunan tanah yang menghilangkannya
Pemakaman yang singkat
Untuk hidupku yang lebih singkat
Dan mereka pun tertawa
Tertawa??
Begitu lucukah,
atau begitu baguskah guyon,
atau begitu hebatkah selera humor,
dariku,
hingga mereka tertawa,
bukannya menangis,
atas kuburku??
"Haha... Akhirnya, hilang juga kau dari pikiranku!"
kata mereka yang selalu pikirannya tergangguku
"Haha... Akhirnya, hilang juga kau dari mataku!"
kata mereka yang selalu matanya terhalangiku
"Haha... Akhirnya, hilang juga kau dari hidungku!"
kata mereka yang selalu hidungnya terendusku
"Haha... Akhirnya, hilang juga kau dari telingaku!"
kata mereka yang selalu telinganya terdengarku
"Haha... Akhirnya, hilang juga kau dari mulutku!"
kata mereka yang selalu mulutnya terucapku
"Haha... Hahaha... Hahahaha..."
kata mereka, mereka semua atasku
"Mas, mas.. Mau isi berapa liter??"
kata operator pom bensin membuyar lamunanku
Lamunan, tidak nyata
Benar-benar tidak nyata
Baguslah
Karena aku belum mau mati
Lagipula,
siapa yang mau tertawa atas kuburku??
Hahaha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar