Terpecahnya Sudan menjadi dua bagian sudah dapat dipastikan berdasarkan pengumuman hasil referendum, Senin 7 Februari 2011 waktu setempat. Maka, Sudan Selatan akan menjadi negara termuda di dunia yang terletak di benua Afrika.
Menurut stasiun berita ABC News, hasil referendum menunjukkan lebih dari 98 persen rakyat Sudan Selatan memilih untuk pisah dengan Sudan di bagian utara. Warga merayakan kemerdekaan mereka dengan turun ke jalan, berdansa dan meneriakkan kemerdekaan mereka.
“Sekarang kami tidak takut perang lagi, itu masa lalu. Pemimpin kami telah berdamai dengan Utara, tapi untuk kami, kami tidak akan pernah memaafkan apa yang pernah mereka lakukan. Kami tidak membenci mereka, tapi kami tidak ingin melihat mereka lagi,” ujar Riak Maker, 29, sambil memukul genderang perayaan.
Di ibukota Sudan, Khartoum, Presiden Omar Al-Bashir dan calon Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, menyaksikan langsung pengumuman resmi dari penyelenggara referendum. Bashir menyatakan menerima hasil tersebut dan mendukung pembentukan negara Sudan yang baru.
“Hari ini kami mendapatkan hasil ini dan menerimanya serta menyambutnya karena mewakilli aspirasi masyarakat Sudan Selatan,” ujar Bashir.
Pembentukan negara baru ini akan dilakukan paling lambat Juli nanti setelah kedua pemerintahan selesai menegosiasikan pembagian lahan penghasil minyak, demarkasi perbatasan dan menentukan status wilayah perbatasan Abyei yang kaya akan minyak. Wilayah ini rentan pertikaian karena hasil minyaknya yang berlimpah.
Sudan utara yang didominasi warga Muslim dan Sudan Selatan yang didominasi warga Kristen telah bergumul dalam perang saudara selama lebih dari dua dekade. Dilaporkan, selama perang saudara, dua juta orang tewas dan empat juta lainnya kehilangan tempat tinggal.
Perang saudara juga membuat Sudan selatan dengan 8,7 juta warganya hidup dalam kesengsaraan. Laporan PBB menyebutkan, di wilayah ini, sebanyak 85 persen warganya buta huruf, dan tingkat kematian remaja juga sangat tinggi.
Menurut harian The Christian Science Monitor, jalan menuju negara yang berdaulat dan mandiri penuh masih sangat panjang bagi Sudan Selatan. Pertama mereka harus membentuk pemerintahan yang efektif, membuat mata uang baru, membangun infrastruktur, seperti jalan, sekolah dan rumah sakit.
Pemerintahan yang baru juga harus segera membentuk sistem perpajakan untuk pemasukan negara, serta merampungkan kesepakatan mengenai wilayah perbatasan yang kaya minyak dengan Sudan Utara.
Salah satu tugas pemerintah Sudan saat ini adalah mengembalikan para pengasingan selama perang saudara yang memiliki kemampuan untuk membantu membangun negeri. Mereka kebanyakan diasingkan ke luar negeri setelah diduga terlibat dalam usaha pemberontakan pada perang dengan Sudan Utara.
Obama: AS Akan Akui Sudan Selatan sebagai Sebuah Negara Pada Bulan Juli
Amerika Serikat akan mengakui selatan Sudan sebagai negara 'berdaulat dan mandiri' pada bulan Juli mendatang, Presiden Barack Obama mengatakan hari Senin kemarin (7/2), dengan wilayah yang sesuai jalur untuk menjadi negara termuda di dunia, pada ssat Washington memulai proses menghapus Sudan dari daftar hitam terorisme.
"Atas nama rakyat Amerika Serikat, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Sudan selatan untuk suksesnya referendum dan memberi inspirasi di mana mayoritas warga lebih memilih untuk kemerdekaan," kata Obama.
"Karena itu saya senang mengumumkan niat Amerika Serikat untuk secara resmi mengakui Sudan selatan sebagai negara, berdaulat independen pada Juli 2011," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
"Setelah puluhan tahun konflik, gambaran dari jutaan pemilih Sudan selatan memutuskan masa depan mereka sendiri yang merupakan inspirasi bagi dunia, langkah maju lain dalam perjalanan panjang Afrika terhadap keadilan dan demokrasi," kata Obama.
"Sekarang, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa momen bersejarah ini menjadi janji saat kemajuan abadi terbentuk," katanya.
Rakyat Sudan Selatan memberikan suara bulat mereka untuk menyatakan kemerdekaan dalam hasil akhir referendum yang diumumkan pada hari Senin, membuka pintu menjadi negara Afrika terbaru.
Obama juga mengatakan perjanjian damai harus dilaksanakan sepenuhnya.
"Pada saat yang sama, harus ada yang mengakhiri serangan terhadap warga sipil di Darfur dan mengakhiri konflik tersebut," katanya menegaskan.
SUMBER:
- VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar