Sabtu, 22 Oktober 2011
Analisis Pengaruh Bauran Ritel Terhadap Kelangsungan Hidup Warung Tradisional (lanjutan)
Rabu, 19 Oktober 2011
Manfaat Bagi Perusahaan dengan Menerapkan Etika Bisnis
Makna Pokok dari Etika Bisnis
Sabtu, 15 Oktober 2011
Analisis Pengaruh Bauran Ritel Terhadap Kelangsungan Hidup Warung Tradisional (lanjutan)
Selasa, 11 Oktober 2011
Perilaku Konsumen
PEMBUKA
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Beberapa Pengertian
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari para pakar mengenai arti dan maksud dari istilah “Perilaku Konsumen”:
James F. Engel (1994)
“Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.”
Schiffman dan Kanuk (1994)
“Istilah perilaku Konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”
Loudon dan Albert (1993)
“Perilaku konsumen adalah proses keputusan dan aktivitas fisik individu yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, atau memberikan barang dan jasa yang diperolehnya.”
Kotler dan Amstrong (1997)
“Perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal.”
Mullen dan Johnson (1990)
“Perilaku Konsumen sebagai pengkajian dari perilaku manusia sehari-hari.”
Winardi (1991)
“Perilaku konsumen sebagai perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa.”
Ujang Sumarwan (2000)
“Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai berikut,
Apa yang dibeli konsumen? (what they buy?), mengapa konsumen membelinya? (why they buy it?), kapan mereka membelinya? (when they buy it?), dimana mereka membelinya? (where they buy itu?), berapa sering mereka membelinya? (how often they buy itu?), berapa sering mereka menggunakannya? (how often they use it?)”
ISI
Alasan Mempelajari Perilaku Konsumen
Bukan tanpa sebab sebuah peristiwa dipelajari dan diteliti. Begitu juga dengan fenomena yang terjadi berkenaan dengan perilaku konsumen, terutama para konsumen zaman sekarang yang semakin hari semakin kritis dan menginginkan adanya pemenuhan akan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhannya. Dan di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa perilaku konsumen dipelajari:
1. Sebagai alat penganalisis konsumen, yaitu berguna untuk menjadi dasar suatu Manajemen Pemasaran. Analisis ini akan membantu para manajer untuk:
a. mendesain bauran pemasaran,
b. mensegmentasikan pasar bisnis,
c. memposisikan dan mendiferensiasikan produk,
d. melaksanakan analisis lingkungan,
e. mengembangkan studi riset pasar.
2. Perilaku konsumen harus memainkan peranan yang penting dalam pengembangan kebijakan public.
3. Studi perilaku konsumen akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif dan efisien.
4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku manusia dalam kehidupan kesehariannya.
5. Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi, yaitu:
a. orientasi konsumen
b. fakta-fakta tentang perilaku manusia
c. teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran
Memahami Perilaku Konsumen
Ada beberapa kebiasaan dari seorang konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli atau mendapatkan suatu barang dan jasa. Beberapa kebiasaan itu kemudian dikelompokan menjadi beberapa bagian yang mencirikan kegiatan-kegiatan khas dari para konsumen dalam berperilaku di pasar. Berikut adalah perilaku-perilaku tersebut:
- Pengenalan kebutuhan, merupakan perilaku dari seorang konsumen untuk mengenali terlebih dahulu barang atau jasa apa saja yang dia butuhkan untuk memenuhi kebutuhannya.
- Pencarian informasi, adalah perilaku dari sang konsumen untuk mencari informasi seputar barang atau jasa yang hendak didapatkannya. Informasi dapat berupa informasi harga, kualitas, maupun kuantitasnya.
- Evaluasi alternative, sang konsumen mencari barang atau jasa substitusi dari barang dan jasa yang sebelumnya telah dicari informasinya.
- Pembelian, sang konsumen membeli dan mendapatkan barang atau jasa yang dia benar-benar butuhkan setelah beberapa tahapan proses dalam mencari yang tepat untuk kebutuhannya.
- Hasil, adalah saat di mana barang atau jasa yang telah didapatkan oleh sang konsumen mulai dikonsumsi dan dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhannya.
Peran-Peran dalam Pengambilan Keputusan
Dari sekian banyak konsumen yang ada di pasar, dapat dikelompokan menjadi hanya beberapa jenis saja yang memiliki peranan dalam pengambilan keputusan penting seputar pemilihan barang dan jasa. Jenis-jenis itu adalah:
Initiator
Adalah orang yang pertama kali menyadari adanya suatu kebutuhan akan barang atau jasa, disebut sebagai Pengusul Ide.
Influencer
Pemberi Pengaruh; Adalah orang yang pendapatnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian barang dan jasa, disebut sebagai Pemberi Pengaruh.
Decider
Adalah orang yang memiliki wewenang keuangan dan kekuasaan untuk menentukan pilihan akhir, dikenal sebagai Pengambil Keputusan.
Buyer
Adalah orang yang melakukan kegiatan pembelian secara actual, disebut Agen Pembelian
User
Adalah orang yang berperan sebagai pemakai dari barang atau jasa yang telah terbeli, dikenal dengan sebutan Konsumen Aktual
PENUTUP
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan public. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
SUMBER:
Sabtu, 08 Oktober 2011
Analisis Pengaruh Bauran Ritel Terhadap Kelangsungan Hidup Warung Tradisional
Sabtu, 01 Oktober 2011
ANALISIS JURNAL 4 (buatan sendiri)
- Judul: Analisa Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk dan Pelayanan Provider-Provider di Indonesia
- Pengarang: Mario Zefanya
- Tema: Analisa Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk dan Pelayanan
- Latar Belakang Masalah: Saat ini di Indonesia hampir setiap orang sudah memiliki perangkat telekomunikasi genggam, yang biasa disebut oleh masyarakat di sini sebagai handphone. Karena kebutuhan manusia akan komunikasi terus berkembang dan sejalan dengan kemajuan teknologi yang juga semakin maju, maka menjadikan handphone yang ada tidak hanya sekedar bisa digunakan untuk bertelepon atau berkirim pesan singkat saja. Namun juga bisa digunakan untuk berselancar di dunia maya dan melakukan aktivitas chatting via internet. Terutama chatting internet, cara berkomunikasi yang satu ini telah banyak merubah cara pandang masyarakat terhadap perangkat genggam tersebut. Hal inilah yang secara langsung memaksa provider-provider di Indonesia berlomba menyajikan produk layanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggannya di dalam sistem komunikasi yang sudah berkembang pesat tersebut.
Dalam hubungan dengan penciptaan nilai kepuasan bagi pelanggan, dimensi-dimensi yang menjadi fokus pada kualitas produk dan pelayanan, antara lain: (1). Reputasi (reputation) produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya, yaitu pencintraan perusahaan dari produk layanan baik telepon, pesan singkat, atau pun internet. (2.) Ciri-ciri atau keistimewaaan tambahan (features), yaitu bonus-bonus tambahan yang bisa didapatkan oleh konsumen apabila menggunakan produk tersebut. (3.) Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kegagalan saat digunakan seperti pendingnya pesan singkat yang terkirim. (4._ Kesesuaian dengan spesifikasi (confirmance to specifications) yaitu sejauh mana fitur-fitur yang dapat dinikmati memenuhi standar yang telah ditetapkan. (5.) Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan, dalam hal ini masa aktif dari kartu masing-masing provider dapat digunakan. (6.) Kemampuan pelayanan (serviceability) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direspirasi, serta penanggulangan keluhan konsumen yang memuaskan. (7). Estetika (estebility), merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individu terhadap pemilihan kartu provider yang akan digunakan.
- Masalah: Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana tingkat kesenjangan faktor kualitas produk (reputation, features, reliability, confirmance to specifications, durability, serviceability, estebility) terhadap kepuasan konsumen?”
- Tujuan: Pelayanan pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu tindakan dan perlakuan atau cara melayani orang lain untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Tingkat kepuasan konsumen atas suatu pelayanan dapat diukur dengan membandingkan antara harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diinginkannya dengan kenyataan yang diterimanya atau dirasakannya. Studi ini untuk melihat kesenjangan antara produk dan pelayanan yang diharapakan dengan produk dan pelayanan yang dirasakan oleh para konsumen provider-provider komunikasi di Indonesia. Sehingga dapat menjadi tolak ukur, apakah produk dan pelayanan yang disajikan oleh sang provider sudah memenuhi ekspektasi dari para konsumennya.
ANALISIS JURNAL 3
- Judul: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota Denpasar
- Pengarang: Ni Nyoman Yuliarmi dan Putu Riyasa
- Tema: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
- Latar Belakang Masalah: PDAM Kota Denpasar telah mengupayakan memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, namun dalam perjalanannya sering mendapat keluhan dari masyarakat atau pelanggan. Keluhan masyarakat tentang semakin sulitnya untuk mendapatkan air bersih tampaknya masih menjadi kendala yang sepenuhnya belum dapat diatasi oleh pemerintah daerah dalam hal ini PDAM Kota Denpasar. Di satu pihak permintaan masyarakat akan air bersih semakin meningkat, namun kualitas pelayanan yang diberikan belum sebanding dengan pemenuhan permintaan masyarakat tersebut. Di pihak lain pelayanan kepada pelanggan yang sudah terpasang belum optimal
Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pelanggan sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk, PDAM Kota Denpasar telah mengupayakan beberapa potensi sumber air dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, antara lain (i) IPA Long Storage Waribang Tahap II dengan kapasitas 150 liter/detik ; (ii) Tukad Petanu (Gianyar) dengan kapasitas 300 liter/detik ; (iii) Tukad Unda (Klungkung) dengan kapasitas 300 liter/detik (PDAM Kota Denpasar, 2004). Dengan demikian, kualitas pelayanan PDAM Kota Denpasar yang menyangkut keandalan (reliability), ketanggapan (responsivenes), keyakinan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud (tangible) diharapkan secara bertahap dapat ditingkatkan sesuai dengan misi utamanya, yaitu untuk memenuhi keinginan serta memberikan rasa kepuasan terhadap pelanggan.
- Masalah: Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. a). Seberapa tinggi tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar ? b.) Adakah pengaruh signifikan secara bersama-sama keandalan (reliability), ketanggapan (responsivenes), keyakinan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud (tangible) terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar? c). Bagaimanakah pengaruh keandalan (reliability), ketanggapan (responsivenes), keyakinan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud(tangible) secara parsial terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar ?
- Tujuan: Berdasarkan permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. a.) Untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar. b.) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan secara bersamasama keandalan (reliability), ketanggapan (responsivenes), keyakinan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud (tangible) terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. c.) Untuk mengetahui pengaruh keandalan (reliability), ketanggapan (responsivenes), keyakinan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud (tangible) secara parsial terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar.
- Metodologi:
~ data: Jenis data menurut sifatnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau numerik, yaitu data jumlah pelanggan, data perkembangan pelanggan, dan data jumlah pegawai PDAM Kota Denpasar.
b. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori atau bukan angka, yaitu jawaban responden sangat memuaskan.
Jenis data menurut sumbernya ada dua jenis juga, yaitu sebagai berikut.
a. Data primer adalah data yang bersumber pada hasil wawancara terstruktur terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini menyangkut tentang tingkat kepuasan pelanggan, kontinuitas air, lokasi pembayaran, dan kecepatan penangan keluhan.
b. Data sekunder adalah data yang berasal dari beberapa instansi yang berkedudukan sebagai penyebar informasi, yaitu data jumlah penduduk Kota Denpasar, data jumlah pegawai, jumlah pelanggan, dan perkembangan pelanggan PDAM Kota Denpasar.
~ alat analisis: Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar adalah skor rata-rata dan standar deviasi dengan rumus:
~ model penelitian: Meskipun populasi termasuk dalam populasi tak terhingga, dalam pelaksanaan penelitian tidak perlu untuk melibatkan semua populasi. Dengan pertimbangan akademik dan nonakademik, populasi dapat diwakili oleh sebagian anggotanya yang disebut dengan sampel. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka untuk menentukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin:
~ variabel penelitian: Variabel dikelompokkan menjadi dua, yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi varabel independen (bebas), yaitu keandalan (reliability), ketanggapan (responsivenes), keyakinan (assurance), empati (emphaty), dan berwujud (tangible). Sebaliknya, variabel dependent (terikat) adalah kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar.
~ tahapan penelitian:
1. Meninjau lokasi penelitian
2. Menentukan objek penelitian
3. Mengidentifikasi varibel
4. Mendefinisikan operasional variabel
6. Menentukan teknik analisis data
7. Melakukan uji statistik
- Analisis dan hasil: Berdasarkan pembahasan penelitian dapat diambil atau dikemukakan beberapa simpulan, yaitu salah satunya adalah tingkat kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar yang diukur berdasarkan kontinuitas air berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah, pencatatan meter air berada dalam kategori tingkat kepuasan sedang, lokasi pembayaran berada dalam kategori tingkat kepuasan tinggi, dan kecepatan penanganan keluhan berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah.- Rekomendasi dan implikasi: PDAM Kota Denpasar dalam operasinya perlu meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang optimal. Selain itu PDAM Kota Denpasar juga perlu mencermati upaya pemenuhan pelayanan dari segi kontinuitas air untuk dapat mewujudkan mutu pelayanan yang berkualitas. Dilihat dari penanganan keluhan yang saat ini dirasakan kurang maksimal diharapkan PDAM Kota Denpasar perlu segera untuk meningkatkan pelayanan terutama yang menyangkut masalah kecepatan penanganan keluhan pelanggan.
ANALISIS JURNAL 2
- Judul: Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen Pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya
- Pengarang: Thomas Stefanus Kaihatu
- Tema: Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen
- Latar Belakang Masalah: Saat ini bisnis retailing di Surabaya dari waktu ke waktu semakin diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Mereka cenderung menggabungkan kegiatan pemasaran dan rumah tangga dalam berbelanja, dengan berbagai kegiatan lainnya seperti rekreasi atau sekedar jalan-jalan. Fenomena ini setidaknya mendorong pemasar untuk meraih dan menggunakan kesempatan tersebut guna memasarkan produk dalam kerangka pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya sangat ditentukan oleh ketepatan strategi yang dipakai, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari sasaran pasar. Dalam menentukan strategi pemasaran pada sasaran pasar yang tepat, pihak pemasar perlu mengkaji setiap karakteristik perilaku konsumen, yang diimplementasikan ke dalam harapan dan keinginannya.
Dalam hubungan dengan penciptaan nilai kepuasan bagi pelanggan, dimensi-dimensi yang menjadi fokus pada kualitas pelayanan, antara lain: (1) kehandalan (reliability), sebagai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan jasa yang dijanjikan secara tepat dan terpercaya, (2) daya tanggap (responsiveness), yang menunjukkan kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, (3) jaminan (assurance) menunjukan sejauh mana pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan menciptakan image atau persepsi yang baik bagi perusahaan, dengan menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan dibenak konsumen terhadap perusahaan, (4) empati (empathy), sebagai syarat untuk peduli dan memberikan perhatian secara pribadi bagi pelanggan, dan (5) bukti fisik (tangible) berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media komunikasi.
- Masalah: Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana tingkat kesenjangan kualitas pelayanan (Dimensi Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, dan Bukti Fisik) terhadap kepuasan konsumen?”
- Tujuan: Pelayanan pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu tindakan dan perlakuan atau cara melayani orang lain untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Tingkat kepuasan konsumen atas suatu pelayanan dapat diukur dengan membandingkan antara harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diinginkannya dengan kenyataan yang diterimanya atau dirasakannya. Studi ini untuk melihat kesenjangan antara jasa yang diharapakan dengan jasa yang dirasakan oleh pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya. Kemudahan dan kelengkapan penyediaan berbagai produk, tanggung jawab atas kualitas dan penetapan harga, serta tanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan pengunjung maupun pembeli merupakan faktor-faktor paling sesuai antara apa yang diharapkan dengan apa yang dirasakan konsumen pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya.
- Metodologi:
~ data: Dalam pelaksanaan penelitian, prosedur pengambilan sampel berdasarkan teknik sampling aksidental (accidental sampling). Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian, pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan kuisioner.
~ alat analisis: Dalam pelaksanaan penelitian, metode ini akan digunakan untuk menganalisis secara deskriptif kualitas jasa, dilihat berdasarkan tingkat kesesuaian antara jasa yang diharapakan (kepentingan konsumen) dengan jasa yang dirasakan (kinerja perusahaan). Tingkat kesesuaian yang dimaksud dalam pelaksanan penelitian adalah hasil perbandingan skor nilai jasa yang diharapkan (kepentingan konsumen) dengan skor nilai jasa yang dirasakan (kinerja perusahaan). Formula yang digunakan untuk penilaian tingkat kesesuaian adalah:
Untuk sumbu mendatar (X) merupakan skor untuk jasa yang dirasakan, sedangkan untuk sumbu tegak (Y) merupakan skor untuk jasa yang diharapkan. Skor-skor penilaian tersebut akan disederhanakan untuk mendapatkan nilai rata-rata masing-masing faktor. Penyederhanaan masing-masing faktor penilaian tersebut dengan menggunakan formula sebagai berikut:
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah baris yang berpotongan pada titik-titik (X,Y). Untuk X adalah rata-rata dari rata-rata skor jasa yang dirasakan, dan Y adalah rata-rata dari rata-rata skor jasa yang diharapkan. Untuk jelasnya rumus yang dimaksud adalah:
~ model penelitian: Masing-masing dimensi penilaian baik skor rata-rata penilaian jasa yang dirasakan (X) maupun skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan (Y) dijabarkan ke dalam empat bagian Diagram Kartesius.
~ variabel penelitian: kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), bukti Fisik (tangible)
~ tahapan penelitian:
1. Penentuan sampel dan pengumpulan data
2. Analisis kepentingan konsumen dan kinerja perusahaan
3. Mengklasifikasi responden berdasarkan alasan memilih tempat berbelanja pada plaza Tunjungan
Surabaya
4. Mendeskripsikan masing-masing variabel
5. Mentotal rata-rata tanggapan responden terhadap jasa yang diharapkan dengan jasa yang
dirasakan
- Analisis dan hasil:
Pada gambar Diagram Kartesius di atas, terlihat bahwa letak dari atribut-atribut yang merupakan gambaran penilaian jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakan pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya. Keterangan:
a.) Kuadran A, menunjukkan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen, namun pihak Plaza Tunjungan Surabaya belum mampu melaksanakannya dengan baik, meliputi: Ketepatan, kecermatan dan kecepatan pelayanan (1). Kebersihan, kerapian, dan penataan ruangan/fasilitas (9). Tersedianya sarana pendukung (10).
b.) Kuadran B, menunjukkan atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen, Plaza Tunjungan Surabaya telah melaksanakan sesuai dengan harapan konsumen, antara lain: Kemudahan dan kelengkapan penyediaan berbagai produk (2). Tanggung jawab atas kualitas produk dan penetapan harga (5). Tanggung jawab atas keamanan barang dan keselamatan pengunjung maupun pembeli (6).
c). Kuadran C, menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuadran ini, dianggap kurang penting oleh konsumen. Sedangkan kualitas pelayanan yang diberikan Plaza Tunjungan Surabaya tergolong cukup. Atribut-atribut yang termasuk pada kuadran C, antara lain: Kemudahan dalam memberikan dan menyajikan informasi (7). Pemberian perhatian khusus kepada pengunjung/pembeli (8).
d.) Kuadran D, menunjukkan bahwa atribut yang berada pada kuadran ini dianggap kurang penting oleh konsumen, namun kualitas pelayanan yang diberikan Plaza Tunjungan Surabaya sangat baik. Kesediaan dan keterbukaan dalam menerima setiap keluhan (3). Kemampuan dalam menghadapi permasalahan (4).
- Rekomendasi dan implikasi: Pengelola Plaza Tunjungan Surabaya harus dapat memberikan jasa pelayanan yang bermutu dan lebih baik daripada pesaingnya. Konsumen pada dasarnya harus dipuaskan dengan totallitas nilai yang tinggi, bila tidak maka konsumen dapat dengan mudah berpindah ke tempat lain. Karena saat ini konsumen dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, yang dapat memberikan kepuasan sesuai dengan tingkat pelayanan yang diinginkannya, seperti pandangan di bawah ini:
Merupakan sesuatu yang sulit bagi seseorang untuk memilih di antara sekian banyak produk (beraneka ragam), yang dapat dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhan dan keinginan. Konsumen diperhadapkan dengan berbagai alternative yang merupakan perangkat pilihan produk/perangkat kebutuhan. Nilai kepuasan adalah suatu konsep yang dapat memandu dan memudahkan konsumen, di dalam memilih di antara berbagai alternative perangkat kebutuhan atau perangkat variasi pilihan produk