PEMBUKA
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Beberapa Pengertian
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari para pakar mengenai arti dan maksud dari istilah “Perilaku Konsumen”:
James F. Engel (1994)
“Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.”
Schiffman dan Kanuk (1994)
“Istilah perilaku Konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”
Loudon dan Albert (1993)
“Perilaku konsumen adalah proses keputusan dan aktivitas fisik individu yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, atau memberikan barang dan jasa yang diperolehnya.”
Kotler dan Amstrong (1997)
“Perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal.”
Mullen dan Johnson (1990)
“Perilaku Konsumen sebagai pengkajian dari perilaku manusia sehari-hari.”
Winardi (1991)
“Perilaku konsumen sebagai perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa.”
Ujang Sumarwan (2000)
“Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai berikut,
Apa yang dibeli konsumen? (what they buy?), mengapa konsumen membelinya? (why they buy it?), kapan mereka membelinya? (when they buy it?), dimana mereka membelinya? (where they buy itu?), berapa sering mereka membelinya? (how often they buy itu?), berapa sering mereka menggunakannya? (how often they use it?)”
ISI
Alasan Mempelajari Perilaku Konsumen
Bukan tanpa sebab sebuah peristiwa dipelajari dan diteliti. Begitu juga dengan fenomena yang terjadi berkenaan dengan perilaku konsumen, terutama para konsumen zaman sekarang yang semakin hari semakin kritis dan menginginkan adanya pemenuhan akan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhannya. Dan di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa perilaku konsumen dipelajari:
1. Sebagai alat penganalisis konsumen, yaitu berguna untuk menjadi dasar suatu Manajemen Pemasaran. Analisis ini akan membantu para manajer untuk:
a. mendesain bauran pemasaran,
b. mensegmentasikan pasar bisnis,
c. memposisikan dan mendiferensiasikan produk,
d. melaksanakan analisis lingkungan,
e. mengembangkan studi riset pasar.
2. Perilaku konsumen harus memainkan peranan yang penting dalam pengembangan kebijakan public.
3. Studi perilaku konsumen akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif dan efisien.
4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku manusia dalam kehidupan kesehariannya.
5. Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi, yaitu:
a. orientasi konsumen
b. fakta-fakta tentang perilaku manusia
c. teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran
Memahami Perilaku Konsumen
Ada beberapa kebiasaan dari seorang konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli atau mendapatkan suatu barang dan jasa. Beberapa kebiasaan itu kemudian dikelompokan menjadi beberapa bagian yang mencirikan kegiatan-kegiatan khas dari para konsumen dalam berperilaku di pasar. Berikut adalah perilaku-perilaku tersebut:
- Pengenalan kebutuhan, merupakan perilaku dari seorang konsumen untuk mengenali terlebih dahulu barang atau jasa apa saja yang dia butuhkan untuk memenuhi kebutuhannya.
- Pencarian informasi, adalah perilaku dari sang konsumen untuk mencari informasi seputar barang atau jasa yang hendak didapatkannya. Informasi dapat berupa informasi harga, kualitas, maupun kuantitasnya.
- Evaluasi alternative, sang konsumen mencari barang atau jasa substitusi dari barang dan jasa yang sebelumnya telah dicari informasinya.
- Pembelian, sang konsumen membeli dan mendapatkan barang atau jasa yang dia benar-benar butuhkan setelah beberapa tahapan proses dalam mencari yang tepat untuk kebutuhannya.
- Hasil, adalah saat di mana barang atau jasa yang telah didapatkan oleh sang konsumen mulai dikonsumsi dan dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhannya.
Peran-Peran dalam Pengambilan Keputusan
Dari sekian banyak konsumen yang ada di pasar, dapat dikelompokan menjadi hanya beberapa jenis saja yang memiliki peranan dalam pengambilan keputusan penting seputar pemilihan barang dan jasa. Jenis-jenis itu adalah:
Initiator
Adalah orang yang pertama kali menyadari adanya suatu kebutuhan akan barang atau jasa, disebut sebagai Pengusul Ide.
Influencer
Pemberi Pengaruh; Adalah orang yang pendapatnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian barang dan jasa, disebut sebagai Pemberi Pengaruh.
Decider
Adalah orang yang memiliki wewenang keuangan dan kekuasaan untuk menentukan pilihan akhir, dikenal sebagai Pengambil Keputusan.
Buyer
Adalah orang yang melakukan kegiatan pembelian secara actual, disebut Agen Pembelian
User
Adalah orang yang berperan sebagai pemakai dari barang atau jasa yang telah terbeli, dikenal dengan sebutan Konsumen Aktual
PENUTUP
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan public. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar