Banner Govlog by XL Aviata

Sabtu, 06 November 2010

Mengapa Pedang Jepang Berbentuk Melengkung?

Pedang Jepang versi awal (jokoto/chokuto) adalah berbentuk lurus panjang seperti pahat raksasa (gambar atas). Mengapa bentuknya menjadi curved atau melengkung?

Pedang pada dasarnya memiliki 2 fungsi :
1.) menusuk
2.) menebas

Permasalahnya adalah 2 hal ini tidak bisa dimaksimalkan. Bila kemampuan menusuknya ditingkatkan, maka kemampuan menebasnya berkurang. Dan juga sebaliknya. "That's why there's no perfect sword." Di dalam ilmu perpedangan, mata potong efektif dari sebuah pedang ada di area 1/3 bilah bagian atas. Kalimat ini adalah informasi penting sebagai referensi. Dengan asumsi bahwa pedang dibuat dengan kualitas yang sama, kekerasan mata potong yang sama, ketajaman pedang yang sama, dan diayunkan dengan kecepatan yang sama.

Pedang yang melengkung memberikan efek potong yang lebih dahsyat dari pedang lurus. Mengapa bisa demikian? Mari sedikit berimajinasi. Bayangkan saat kita menebas sebuah target dengan 2 pedang berbeda yaitu pedang lengkung dan pedang lurus. Bagian yang dikenakan ke target adalah 1/3 bagian atas pedang. Pada saat kita menebas target menggunakan pedang melengkung, posisi tangan kita sudah melewati target sementara ujung pedang masih baru akan mengenai target (ini disebabkan lengkungannya). Secara natural hal ini akan memberikan momentum hantam lebih besar dan tentunya daya potong yang lebih kuat. Pada pedang lurus, posisi tangan kita sejajar dengan pedang dan pada saat tangan kita segaris dengan target maka ujung potong juga sudah menghantam target. Jadi momentum hantamnya tidak sebesar yang dilakukan dengan menggunakan pedang melengkung. Namun apabila uji coba dibalik menjadi uji kasus dengan ditusukan, tentu ujung yang simetris pada pedang lurus lebih kuat menusuk ketimbang pedang lengkung.

Kembali ke pertanyaan awal. Pada masa itu kaum samurai bertanding pada jarak dekat dari atas kuda, dan karena itulah mereka membutuhkan senjata penebas yang lebih baik dibanding senjata penusuk (senjata penusuk sudah ada yari/tombak). Dan tachi atau katana ini dibuat dengan filosofi di atas, yaitu mengurangi kekuatan tusukan (tapi tidak menghilangkannya) dan memperbesar kekuatan tebasan yang berguna untuk memotong musuh. Hal ini masih didukung dengan teknologi pembuatan pedang Jepang yang menggunakan heat treatment hingga menghasilkan superb edge, yaitu ujung mata potong yang sangat keras sehingga bisa diasah menjadi sangat tajam.


Kesimpulannya adalah semakin melengkung suatu pedang maka momentum hantam atau kemampuan potongnya semakin dahsyat, tapi kemampuan menusuknya akan menurun. Contoh ekstrim adalah shamshir. Shamshir merupakan pedang pemotong yang luar biasa (terbukti di Perang Salib) namun tidak berguna saat dipakai untuk menusuk. Shamshir bahkan memperkuat 1/3 ujung potong dengan memperbesar blade. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan memotongnya.


SUMBER: KASKUS

1 komentar:

  1. Ada cara untuk membuat pedang memiliki kemampuan potong yang bagus sekaligus kemampuan tusuk yang hebat, yaitu dengan desain meliuk-liuk seperti keris. sisi tajam berbentuk multi kurva akan memberikan efek gergaji atau multiplikasi dari lengkungan pada pedang lengkung biasa, tapi secara utuh bentuk bilah yang lurus mendukung dorongan ke depan dan memberikan tenaga tusukan yang besar. Hanya saja, kelemahannya adalah pada bahan, ukuran, dan bentuk handle yang harus benar-benar disesuaikan dengan penggunanya.

    BalasHapus