Banner Govlog by XL Aviata

Jumat, 05 November 2010

Tadakatsu Honda, Jendral Perang Hebat dari Era Sengoku

Honda Tadakatsu (本 多 忠 胜, 17 Maret 1548 - 3 Desember 1610), juga disebut Honda Heihachiro (本 多 平 八郎), adalah seorang jendral Jepang (dan kemudian menjadi daimyo) yang hidup dari era Sengoku akhir sampai awal periode Edo. Ia melayani Tokugawa Ieyasu. Honda Tadakatsu adalah salah satu dari Empat Raja Surgawi Tokugawa.

Berasal dari Provinsi Mikawa di Jepang, ia hidup selama periode Azuchi-Momoyama dan periode Edo. Ieyasu mempromosikan dirinya dari seorang daimyo sebuah han Ōtaki (100.000 koku) ke han Kuwana (150.000 koku) sebagai imbalan atas jasanya. Setelah itu anaknya, Honda Tadatomo, menjadi daimyo atas Ōtaki. Pada tahun 1609 ia pensiun, dan anaknya yang lain, Tadamasa, mengambil alih Kuwana. Cucunya, Tadatoki, menikah dengan cucu dari Tokugawa Ieyasu, Senhime. Meskipun pelayanannya yang setia selama bertahun-tahun, Tadakatsu menjadi semakin terasing dari Keshogunan Tokugawa (bakufu) karena revolusi dari bidang militer ke lembaga politik-sipil, yang disebabkan oleh berakhirnya era perang dan negeri sudah menjadi damai. Ini adalah nasib yang juga dirasakan bersama oleh prajurit-prajurit lainnya pada waktu itu, yang tidak mampu mengkonversikan diri dari masa peperangan yang kacau di periode Sengoku menuju zaman perdamaian yang lebih stabil di dalam Keshogunan Tokugawa.

Karena reputasinya dia berhasil menarik perhatian dari para tokoh yang paling berpengaruh di Jepang pada saat itu. Oda Nobunaga, yang terkenal enggan untuk memuji pengikutnya, menyebut Honda sebagai "Samurai di antara Samurai". Selain itu Toyotomi Hideyoshi mengatakan bahwa samurai terbaik adalah "Honda Tadakatsu di timur dan Muneshige Tachibana di barat". Bahkan Takeda Shingen memuji Honda, mengatakan bahwa "ia adalah sebuah kemewahan dari seorang Tokugawa Ieyasu".

Tadakatsu sering disebut sebagai "Prajurit yang melampaui kematiannya sendiri" karena ia tidak pernah menderita satu pun luka yang signifikan, walaupun ia adalah seorang veteran perang yang sudah turun di lebih dari 60 pertempuran hingga akhir hidupnya.


Honda Tadakatsu secara umum dianggap sebagai salah satu jendral Tokugawa Ieyasu yang terbaik, dan ia bertarung di hampir semua pertempuran besar dari majikannya. Ia mendapatkan kehormatan melalui Pertempuran Anegawa (tahun 1570), di mana ia ikut membantu dalam mengalahkan pasukan di bawah kendali klan Azai dan Asakura bersama dengan sekutu Tokugawa, yaitu Oda Nobunaga. Tadakatsu juga hadir di dalam kekalahan terbesar Tokugawa, Pertempuran Mikatagahara (tahun 1572), di mana ia memerintahkan pasukan di sayap kiri tuannya, menghadapi pasukan yang dibawahi salah satu jenderal klan Takeda (dengan strategi andalannya: furinkazan) yang terkenal yaitu Naito Masatoyo. Meskipun pertempuran berakhir dengan kekalahan, Honda Tadakatsu adalah salah satu jendral Tokugawa yang turut hadir untuk melakukan pembalasan kepada Takeda di dalam Pertempuran Nagashino (tahun 1575). Honda memerintahkan sepasukan penembak gabungan dari pasukan Oda-Tokugawa untuk memusnahkan pasukan Takeda Katsuyori. Itu semua berkat penggunaan senjata api musket yang terampil dari para pasukannya, karena mereka menembak dengan cara berputar. Satu baris penembak akan menembak sementara baris yang lain mengisi ulang senapan, dan satu baris lagi akan membersihkan laras senapan itu. Hal ini memungkinkan para penembak untuk menembak tanpa henti, menghancurkan pasukan Takeda. Ini adalah contoh awal dari suatu taktik yang sangat efektif yang dunia pernah lihat.

Keperkasaannya di medan perang dibuktikannya sekali lagi dalam Pertempuran Komaki-Nagakute di mana pasukan Tokugawa Ieyasu berhadapan dengan pasukan Toyotomi Hideyoshi. Saat itu Tokugawa mundur dan terpaksa melarikan diri dari kejaran Hideyoshi. Hanya dengan beberapa prajutitnya, Honda bersama Ishikawa Yasumichi menghadang pasukan pengejar yang jumlahnya jauh lebih besar (sekitar 1 banding 50) di sekitar Sungai Shonai. Hideyoshi takjub melihat keberanian dan keperkasaannya sehingga dia memerintahkan pasukannya agar jangan mencelakainya. Pada tahun 1586 dia mengawal Tokugawa ke Kyoto dan dianugerahi gelar Nakatsukasa-taiyu. Dan pada tahun 1590, setelah Tokugawa dan Hideyoshi berdamai, dia turut berpartisipasi dalam pengepungan Kastil Odawara untuk menundukkan klan Hojo. Selanjutnya dia juga ikut serta invasi Hideyoshi dalam usaha menaklukkan Korea.

Honda Tadakatsu turut hadir pada Pertempuran Sekigahara (tahun 1600), di mana pasukan Tokugawa Ieyasu mengalahkan Aliansi Barat di bawah komando daimyo Ishida Mitsunari, memberi jalan bagi Tokugawa untuk mengambil-alih kendali negara dan membawa era Sengoku pada penutupannya.

Tadakatsu tampaknya telah menjadi tokoh yang sangat dikenal, walau pun dikelilingi oleh banyak tokoh legendaris yang bermunculan - itu disebabkan oleh sering dikatakan bahwa dari semua pertempuran di mana ia hadir, ia tidak pernah menerima satu pun luka. Helmnya, yang terkenal dihiasi dengan tanduk rusa, memastikan bahwa ia adalah sosok yang selalu dikenali di medan pertempuran. Kudanya bernama Mikuniguro. Kecakapannya dalam bertarung begitu hebat sehingga senjata pilihannya, tombak bernama Tonbo-Giri (Dragonfly Cutter atau Pemotong Capung, nama yang berasal dari legenda di mana ujung tombak itu begitu tajam hingga mengakibatkan seekor capung yang mendarat di atasnya terpotong menjadi dua), dikenal sebagai salah satu dari "Tiga Tombak Hebat dari Jepang".


SUMBER: WIKIPEDIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar