Senapan AK merupakan senjata yang paling banyak diproduksi dan dipakai sampai sekarang. Seri awalnya adalah AK-47 yang dilansir pertama kali begitu PD II usai. Ide dasar dari sang penemunya adalah membuat senjata infanteri jarak sedang dengan kemampuan tembakan cepat (fast firing weapon). Inspirasi muncul tatkala banyak senapan serbu Jerman MP 44 (StG 44) jatuh ke tangan Tentara Merah. Jadi pantaslah kalau bagian magasen AK punya bentuk mirip dengan StG 44. AK-47 menganut sistem operasi dengan bantuan gas (gas operated) dan ketukan putar (rotating bolt). Bagian laras senapan terbuat dari metal berlapiskan chromium. Pada kenyataannya, Rusia baru berhasil menyempurnakan kinerja AK pada tahun 1959. Sejak saat itu pula nama senapan ini melejit. Kondang sebagai senjata yang tahan banting, tetap ampun melahap target walau telah berlama-lama terbenam lumpur. Selain itu, kemudahan untuk mengoperasikannya juga membuat AK jadi senjata favorit bagi kaum pemberontak.
DINASTI AK
Sejak pertama dilansir pada akhir era 40-an ada banyak varian AK yang berhasil dibuat. Intinya adalah penyempurnaan dari generasi-generasi sebelumnya. Varian pertama yaitu AK-47 yang berbobot 4,3 kg dianggap kelewat berat bagi kebutuhan senapan serbu. Kelemahan ini ditanggulangi dengan kemunculan AKM, dengan M yang berarti Modernisasi, pada tahun 1959 (gambar bawah, paling atas). Pada versi ini bobot bisa ditekan hingga mencapai 3,1 kg saja. Lalu pada era 70-an muncul varian AK-74 (gambar bawah, 2 dari atas) yang menganut aliran senapan infanteri berkaliber kecil. Untuk itu maka ruang tembak dimodifikasi untuk menampung peluru berkaliber 5,45 mm standar Soviet. Setelah itu muncul lagi versi AK 103 (gambar bawah, 3 dari atas) yang cocok dipakai untuk melontarkan peluru berkaliber 5,56 NATO. Varian lain adalah AKS-74 (gambar bawah, 2 dan 3 dari bawah) untuk mengisi kebutuhan pasukan payung dan varian komando AKSU-74 (gambar paling bawah).
SUMBER: ANGKASA EDISI KOLEKSI IX - PISTOLS, RIFLES, & MACHINE GUNS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar